Pandemi tidak Menyurutkan Ekspansi


News

TERUS berlangsungnya pandemi covid-19 telah menyebabkan pukulan besar terhadap perekonomian. Pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di berbagai daerah dan banyak perusahaan terancampailit.

Sebab itu, kemampuan perusahaan untuk tetap berkembang di saat pandemi merupakan hal istimewa, apalagi jika mereka mampu untuk berekspansi. Sukses inilah yang dicapai PT Pangansari Utama Food Resources (PUFR) yang merupakan holding industri makanan dengan delapan unit usaha terintegrasi.

Anak usaha dari Media Group ini mengalami peningkatan permintaan produk sekitar 15%. “Ambil contoh pada klien perusahaan tambang raksasa, mereka meminta kami untuk menambah cadangan makanan untuk tiga bulan ke depan, mengantisipasi bila terjadi sesuatu. Order mendadak untuk Juli dan Agustus ini mereka meminta tambahan sayur apa saja sebanyak 350 ton yang harus kami selesaikan dalam waktu dua minggu,” jelas Direktur Utama PUFR Maghfur Lasah kepada Media Indonesia di Jakarta, Rabu (15/7).

Untuk memenuhi permintaan tersebut, pihaknya menggenjot suplai lima ton sayuran beku setiap hari. Kedelapan unit usaha dari PUFR ialah PT Pangansari Utama (PSU), PT Dunia Daging Food Industry (DDFI), PT Pangansari Utama Food Industri (PUFI), PT Pangansari Utama Food Distribution (PUFD), PT Pangansari Utama Patisserie(PUPAT), PT Plasma Usaha Mitra Selaras (PUMS), PT Daya Prima Lestari (DPL), dan PT Niaga Buana Solusi Utama (NBSU).

Tidak hanya menghadapi peningkatan permintaan, PUFR juga memiliki visi berekspansi ke Timur Tengah dan Afrika. “Untuk Media Group, khususnya PUFR, sekarang visi kami adalah go international. Tahun ini sebenarnya kami sudah mendapat kontrak dengan para pengusaha di Saudi Arabia untuk melayani 70 ribu jemaah haji Indonesia. Meski pemberangkatan haji ditunda tahun ini, kita tetap melayani produk lain, yaitu olahan daging dan juga bumbu untuk jemaah umrah yang nanti akan dibuka pada September,” jelas Lasah.

PUFR, tambahnya, juga telah memiliki kantor di Arab Saudi bernama Middle East Media Sari. Keberadaan kantor ini sebagai penghubung untuk penjualan produk olahan daging dan bumbu. Saat ini, mereka sudah mendapat tawaran melayani industri katering untuk perusahaan sektor migas, seperti Aramco.

Ekspansi tidak berhenti di Arab Saudi. Selanjutnya, PUFR telah merencanakan ekspansi ke Qatar, Abu Dhabi, Dubai, serta Afrika. Untuk pengoperasian di Afrika direncanakan dapat dimulai 2021. Hal tersebut terkait dengan kerja sama PUFR dengan Wijaya Karya (Wika), BUMN yang mendapat kerja sama pembangunan infrastruktur dan fasilitas gedung multiguna di Afrika.

Digital dan kolaborasi

Tanggap terhadap perubahan perilaku bisnis dalam pandemi, PUFR kini juga terus mengembangkan layanan melalui platform digital untuk memenuhi kebutuhan berbagai kalangan di Indonesia.

PUFR telah memiliki e-commerce sendiri, yakni glomart.id. Selain itu, mereka juga tetap memasarkan produk melalui e-commerce lainnya.

“Beberapa penjualan kami sudah bergabung dengan e-commerce, seperti Tokopedia dan Shopee. Perubahan ekonomi karena pandemi menggeser pola ke penyediaan layanan digital dan e-commerce.

Mau tidak mau kami harus masuk ke digital karena 50% mungkin, layanan masyarakat sekarang sudah digital, terutama diakses milenial. Mereka klien salah satu yang terbesar di Indonesia,” terang Lasah.

Ke depan, mereka akan bergabung dengan penyedia layanan yang lebih besar, seperti Rebel Cloud Kitchen dari India, yang berencana masuk ke Indonesia pada kuartal ketiga 2020. Digadang- gadang, Rebel Cloud akan membangun 100 dapur di Tanah Air.

Dengan berbagai inovasi tersebut, tidak mengherankan jika PUFR yang beroperasi sejak 1975 mampu berkibar meski pandemi melanda. Di sisi lain, Lasah menjelaskan jika ekspansi tidak melupakan tulang punggung bisnis, yakni PT Pangansari Utama yang melayani industri katering. Perusahaan yang salah satu kliennya ialah PT Freeport Indonesia itu hingga kini mampu memenuhi kebutuhan makan 45 ribu orang per hari di seluruh Indonesia.

Selain itu, di ranah migas dan pertambangan, mereka juga melayani industri katering termasuk logistiknya untuk perusahaan, seperti kontraktor Chiyoda, Saipem, Tripatra, SAE (CSTS) yang mengerjakan kilang LNG Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat, PT Berau Coal di Kalimantan Timur, dan juga perusahaan BUMN konstruksi seperti Wijaya Karya.

“Total 115 ribu pax makanan per hari. Karena selain ke lokasi pertambangan dan migas, PSU ini melayani katering juga ke lokasi perkantoran, pabrik, rumah sakit, sekolah, pemerintahan, dan konstruksi,” jelas Lasah.

Hulu ke hilir

Namun, tidak sekadar bentuk layanan katering makanan yang mereka berikan. PSU ini mengerjakan dari hilir ke hulu, termasuk  housekeeping atau tata graha, komersial, dan menangani sarana fasilitas perusahaan klien sekaligus akomodasi.

Untuk katering, pangsa pasar di Indonesia dinilai masih sangat besar potensinya. Sekarang PSU hadir di 12 proyek di 15 lokasi perusahaan migas dan pertambangan di seluruh Indonesia. Di situ, pangsa pasar PSU baru mencapai 30% dari total market seluruh Indonesia.

“Jadi, memang masih terbuka peluangnya sangat besar untuk ke depan. Hanya sekarang ini tendertender sedang di hold karena pandemi,” jelas Lasah.

Untuk memenuhi kebutuhan daging, PT Dunia Daging Food Industry memiliki pabrik pengolahan daging di Purwakarta berkapasitas 500 ton per bulan. Sumber bahan baku berasal dari petani seluruh Indonesia.

Lasah mengatakan hal itu merupakan satu bentuk komitmen untuk berkontribusi mengembangkan ekonomi Indonesia itu dari hulu ke hilir mulai petani hingga peternakan yang men-support daging, ayam, dan ikan. Beberapa produk yang mereka hasilkan, antara lain sosis sapi Fronte, sosis ayam Nidia, dan olahan ayam seperti katsu dan chicken wings hadir dengan merek Gorudo.

Untuk menyasar kaum millenial, salah satu unit usaha Holding PUFT, yakni PT Pangansari Utama Patisserie (PUPAT) hadir dengan produk bisnisnya, kafe Analogy. Mereka melayani makanan dan minuman ritel kekinian. Tahun ini, direncanakan ada 10 outlet baru Analogy akan dibuka.

Sebagai upaya memberdayakan petani di lokasi tempat mayoritas operasi PUFR holding, PT Plasma Usaha Mitra Selaras (PUMS) hadir di Timika, Papua.

“Mereka dihadirkan sebagai CSR. Masyarakat lokal menjual hasil tani seperti sayur dan buah, hasil ternak dan laut ke PUMS, untuk kemudian dijual ke Freeport,” jelasnya. (M-1)

 

Sumber: Media Indonesia
https://mediaindonesia.com/weekend/329562/pandemi-tidak-menyurutkan-ekspansi.html


Archive