Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Triwulan II/2021, Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian mengalami pertumbuhan tertinggi di antara semua sektor lapangan usaha. Sektor pertanian disebut tumbuh sebesar 12,93%, bila dibandingkan triwulan sebelumnya atau quartal-to-quartal (q-to-q).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan capaian tersebut menandakan sektor pertanian telah terbukti tangguh menghadapi Pandemi Covid-19. "Baik data maupun faktualisasi lapangan semua menunjukkan kendali yang baik dan terus mengalami peningkatan tren yang baik," kata Syahrul dalam konferensi pers pertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan II/2021, Kamis (5/8/2021).
Tak hanya itu, sektor pertanian juga berkontribusi sebesar 14,27% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Capaian tersebut merupakan kontribusi terbesar kedua setelah sektor pengolahan, yaitu sebesar 19,29%.
“Ini menunjukkan bahwa pertanian sejauh ini tidak pernah minus, terus mengalami pertumbuhan," ujarnya menambahkan.
Tren pertumbuhan sektor pertanian memang tergolong anomali di masa pandemi ini. Bila dilihat berdasarkan data year-on-year (y-on-y), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan II Tahun 2020 terkoreksi sangat dalam sebesar 5,32%. Hampir semua sektor pun menurun. Tapi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tetap bisa tumbuh 2,20% saat itu.
“Sektor pertanian baik dalam data triwulan I sampai IV tahun 2020 menunjukkan tren yang terus membaik dan terus terjaga oleh kita semua. Kemudian memasuki triwulan I pada 2021 menuju triwulan II pun tetap terjaga,” ungkap Syahrul.
Konsistensi pertumbuhan positif memang terlihat tidak hanya dari capaian Triwulan II. Tercatat pada Triwulan III dan Triwulan IV tahun lalu, sektor pertanian mencatat pertumbuhan masing-masing sebesar 2,16% dan 22,59%. Sementara pada Triwulan III/2021, pertumbuhan sektor pertanian mencapai 3,33%.
Konsistensi pertumbuhan sektor pertanian tak dapat dilepaskan dari kinerja sektor ekspornya. BPS menyebutkan, ekspor pertanian pada Triwulan II/2021 mencapai USD 906,7 Juta, meningkat 13,24% dibandingkan Triwulan II/2020 yang transaksinya senilai USD 800,7 Juta.
Untuk itu, Syahrul pun memastikan pihaknya akan terus mengakselerasi ekspor pertanian sehingga kontribusinya terhadap perekonomian nasional bisa terus meningkat.
“Agustus ini kita akan melakukan Merdeka Ekspor pada 17 pintu yang ada secara nasional dan trennya perjalanan ekspor di sektor pertanian masih cukup terbuka baik," ujarnya.