Health Kesehatan Tubuh Lifestyle

Penyakit yang Umum Terjadi Saat Puasa

penyakit-saat-puasa

Puasa, di permukaan, seperti danau yang tenang. Cukup menahan diri dari makan dan minum hingga mentari tenggelam. Namun, di bawahnya kerap menitipkan cobaan. Bagi sebagian, puasa menjadi cara menguji batas tubuh dan jiwa. Bagi yang lain, terutama mereka yang fisiknya rentan, lebih banyak yang perlu diperhitungkan. Mari selami cara mengarungi kesulitan yang kadang muncul dalam perjalanan berpuasa.

Daftar Penyakit

Baca juga: 5 Cara Agar Bau Mulut Bisa Teratasi pada Saat Puasa

Asam Lambung

Bagi penderita asam lambung, kondisi perut saat puasa bisa terasa seperti gunung berapi yang sewaktu-waktu dapat meletus. Jenis makanan sahur pun harus dikalkulasi guna menghindari sensasi hantaman di perut. Namun, tahukah Anda bahwa dengan mengarahkan strategi ke tengah sasaran, perut dapat tetap tenang sepanjang bulan Ramadan?

Sebenarnya, pasien penderita asam lambung bisa merasakan keluhan lebih ringan saat berpuasa. Sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Indonesia melibatkan 130 pasien yang dibagi menjadi dua kelompok: yang berpuasa dan yang tidak. Hasilnya menunjukkan bahwa pasien yang menjalani puasa Ramadhan merasakan keluhan lebih ringan dibandingkan saat tidak berpuasa.

Diabetes

Artikel yang terbit di Dinas Kesehatan Jakarta menyarankan bahwa pasien yang bersikeras berpuasa harus menjalani penilaian pra-Ramadan dan menerima pendidikan dan instruksi yang sesuai terkait aktivitas fisik, perencanaan makan, pemantauan glukosa, dan dosis serta waktu pengobatan. Sebab, ada risiko komplikasi yang bisa terjadi.

Hipertensi

Hipertensi sering disebut sebagai silent killer. Tidak menunjukkan gejala yang jelastetapi mengancam nyawa jika dibiarkan. Ketika berpuasa, tekanan darah mungkin tetap tinggi tanpa Anda sadari. Itulah pentingnya mendengarkan keluhan tubuh.

Kolesterol Tinggi

Bagi penderita kolesterol tinggi, berbuka puasa sering menjadi pergulatan antara logika dan nafsu makan. Siapa yang tidak tergoda dengan gorengan panas-panas? Tetapi ingat, gorengan adalah salah satu musuh utama. Sebagai gantinya, pilih makanan sehat seperti ikan panggang, sayuran kukus, atau buah-buahan segar. Perbanyak serat dari makanan seperti gandum atau sayur hijau, yang membantu menyerap kolesterol jahat.

Selama menjalani ibadah puasa, berbagai penelitian mengungkapkan bahwa rendahnya kadar kolesterol jahat dalam kondisi puasa mencerminkan jumlah kolesterol jahat yang minim dalam aliran darah. Keadaan ini berpotensi menghambat proses pengendapan kolesterol jahat pada dinding pembuluh darah, sehingga mencegah terbentuknya plak yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

Tips Mencegah Penyakit Saat Puasa

Caranya adalah menghindari makanan pemicu seperti gorengan, kopi, atau makanan asam. Pilih makanan netral seperti nasi putih atau kentang saat sahur. Dan yang terpenting, jangan buru-buru tidur setelah sahur, karena posisi berbaring hanya akan memperparah gejolak panas di perut Anda. Saat sahur, pilih makanan yang rasa kenyangnya tahan lama di perut seperti nasi merah, oatmeal, atau roti gandum.

Hindari makanan manis berlebihan saat berbuka, meski godaan es buah dan kolak bertebaran di meja. Kurma? Boleh saja sebagai sumber energi instan saat berbuka, tetapi cukup satu atau dua butir. Hindari makanan tinggi garam seperti keripik atau mi instan. Sebaliknya, pilih makanan kaya kalium seperti pisang atau alpukat, yang bisa menjaga tekanan darah.

Namun, Berbeda lagi bagi penderita diabetes. Kuncinya adalah tahu batasan dan mengenali apa yang tubuh butuhkan. Anda harus bisa menjaga keseimbangan gula darah, tidak terjerembab atau melonjak tanpa kendali. Dengan langkah yang seimbang, perjalanan puasa tetap bisa ditempuh dengan tenang.

Puasa adalah perjalanan spiritual yang mengajarkan kita banyak hal, termasuk bagaimana menafsirkan keluhan tubuh. Setiap penyakit punya aturan main, tapi bukan berarti Anda tidak bisa menikmati indahnya Ramadan. Namun demikian, penting untuk diingat bahwa saran ini bersifat anjuran umum. Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang menjalani perawatan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Baca juga: Indahnya Berbagi di Bulan Ramadhan