Apakah boleh mengkonsumsi Herbal saat Puasa? Jawabannya ya, boleh. Puasa adalah sebuah periode di mana tubuh berlibur dari rutinitas makan, namun bukan secara pasif; ini merupakan bentuk liburan yang produktif. Selama masa ini, tubuh menjalani proses perbaikan dengan merapikan organ-organnya, membuang racun seperti membersihkan gudang yang telah lama tidak disentuh.
Setiap organ memiliki perannya masing-masing, dan setiap hari menghasilkan sampah yang harus dikelola. Ketika puasa tiba, aktivitas sedikit melambat, memudahkan hati, ginjal, dan usus bekerja lebih efektif. Agar dampaknya maksimal, tubuh perlu dukungan berupa asupan bergizi. Herbal adalah salah satunya.
Daftar Herbal yang Baik Dikonsumsi Saat Puasa

Kaya akan zat aktif alami, herbal membantu tubuh melewati pekerjaan berat ini dengan lebih lancar. Namun, detoksifikasi bisa membuat tidak nyaman. Rasa lelah, sakit kepala ringan, atau gangguan pencernaan bisa terasa di awal prosesnya. Saat itulah herbal, dengan efeknya yang menyegarkan, hadir untuk menenangkan tubuh sekaligus mempercepat proses pembersihan ini. Bahan-bahan herbal ini merupakan bahan yang telah dipercaya oleh pengguna setianya bahkan turun temurun dari generasi ke generasi. Berikut beberapa herbal yang dapat kamu pilih.
Baca juga: Mengenal Daun Binahong, Ramuan Tradisional di Zaman Modern
Jahe
Jahe dicari bukan hanya karena kesegarannya. Lebih dari itu, jahe dengan kandungan gingerolnya membantu tubuh mengeluarkan racun. Ia membawa nutrisi ke seluruh tubuh, dan mendukung kerja hati. Sebuah penelitian yang diterbitkan di National Library of Medicine, menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat meningkatkan aktivitas GPx ginjal, enzim antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari radikal bebas.
Kunyit
Kunyit bukan sekadar bumbu dapur, tapi bahan alami untuk detoksifikasi tubuh. Senyawa aktif di dalamnya berfungsi menyapu limbah di hati. Dilansir dari studi yang diterbitkan di National Library of Medicine, kurkumin, komponen utama kunyit, memiliki efek detoksifikasi dan antioksidan.
Teh Hijau
Teh hijau, dengan kandungan kaya akan katekin seperti EGCG bekerja menetralisir radikal bebas yang mengancam dan melindungi hati dari kerusakan. Tak hanya itu, EGCG juga meredakan peradangan serta meningkatkan kemampuan hati untuk membuang racun. Ditambah lagi, sifat diuretik ringan teh hijau membantu ginjal mengelola kelebihan cairan tubuh dan membersihkan toksin yang tersisa.
Lemon
Kombinasi sederhana namun efektif, air putih dan perasan lemon, menjadi duet alami. Air putih memastikan tubuh tetap terhidrasi sepanjang puasa, sementara asam dari lemon menyuntikkan vitamin C yang tak hanya memperkuat fungsi hati, tetapi juga memacu kemampuan tubuh dalam mengusir racun. Kesegaran alami lemon mampu menghalau rasa lesu atau perut kembung yang menghampiri di awal detoksifikasi
Waktu Mengkonsumsi Herbal Saat Puasa
Bagaimana cara mengintegrasikan herbal ke dalam rutinitas puasa? Mulai dari sahur, secangkir teh jahe hangat dapat menjadi teman terbaik Anda di pagi hari, membantu tubuh mempersiapkan diri untuk detoksifikasi sepanjang hari. Ketika waktu berbuka tiba, segelas teh hijau atau teh kunyit menjadi pilihan tepat untuk membantu tubuh memulai proses pemulihan. Penting untuk menjaga keseimbangan, karena seperti semua hal baik dalam hidup, konsumsi herbal juga memerlukan moderasi.
Pada akhir puasa, tubuh Anda akan terasa berbeda dibandingkan saat memulainya. Tubuh akan terasa segar, pikiran Anda lebih jernih. Dan herbal itu bisa Anda gunakan lagi untuk memulai puasa berikutnya. Jadi, mengapa tidak memanjakan diri dengan secangkir teh herbal favorit saat sahur atau berbuka?
Biarkan herbal menjadi kado kecil dalam puasa Anda, membuat setiap langkah di perjalanan ini lebih sehat. Namun, ingat untuk tetap mengikuti rekomendasi tenaga kesehatan untuk anjuran terbaik, karena beberapa herbal tidak bisa dikonsumsi sembarangan, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.
Baca juga: Selain Menyehatkan, 5 Tanaman Ini Merupakan Obat Herbal