Ilmu pengetahuan berkembang pesat hingga saat ini berkat para ilmuwan dari berbagai latar belakang, disiplin, dan pandangan. Teori relativitas yang mengungkap rahasia semesta, hingga inovasi cemerlang dalam pengobatan dan teknologi, adalah cendera mata yang mereka hadiahkan. Mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan besar yang dulunya menjadi tanda tanya, berangkat dari rasa ingin tahu yang begitu besar. Berikut ini adalah lima ilmuwan yang menjadi pionir, membuka perspektif baru dalam dunia sains pada zamannya.
Ilmuwan Yang Berpengaruh Pada Masa Depan Umat Manusia
Albert Einstein (1879-1955)
Albert Einstein, sang jenius yang lahir di Jerman, adalah seorang ilmuwan yang menyandang predikat bapak fisika modern. Pria eksentrik ini menciptakan teori relativitas, yang terdiri dari relativitas khusus dan umum, mengubah cara manusia memandang waktu, ruang, dan gravitasi. Rumus terkenalnya, E=mc², mengungkapkan hubungan antara energi (E) dan massa (m), dan c sebagai lambang kecepatan cahaya.
Pemikiran manusia tentang semesta terbuka lebar berkat temuannya, termasuk dalam bidang nuklir, di mana sedikit perubahan massa bisa mengguncang dunia dengan energi luar biasa. Einstein juga tegas memperjuangkan kedamaian dan hak asasi manusia. Salah satu kalimat yang pernah ia lontarkan masih terkenang, yakni perdamaian hanya dapat dicapai melalui pemahaman, bukan kekerasan.
Marie Curie (1867-1934)
Marie Curie adalah ilmuwan wanita asal Polandia yang meraih dua Nobel dalam dua bidang yang berbeda—fisika dan kimia—adalah sosok besar terkait ilmu pengetahuan. Setelah berjuang menghadapi diskriminasi gender di tanah kelahirannya, ia meraih gelar dalam fisika dan matematika di Universitas Sorbonne, Paris. Bersama suaminya, Pierre Curie, ia dapat mengisolasi dua unsur baru yang lebih radioaktif dari uranium: polonium dan radium pada 1898.
Penelitiannya berpengaruh besar terhadap pemahaman struktur atom serta pengembangan terapi kanker melalui penggunaan radioisotop. Temuannya juga menyokong kemajuan ilmiah, terlebih untuk para perempuan yang ingin menggeluti bidang tersebut. Ia menunjukkan bahwa perempuan bisa berkontribusi dalam penelitian ilmiah, sesuatu yang dianggap tabu pada masanya.
Baca juga: Kecanduan Internet? Istirahat Sejenak dari Media Sosial!
Rosalind Franklin (1920-1958)
Rosalind Franklin adalah ilmuwan wanita, ahli kimia dan kristalografi asal Inggris yang berperan penting dalam penemuan struktur DNA. Meski karyanya kurang dihargai pada masanya, foto sinar-X yang dihasilkan oleh Franklin. Khususnya Foto 51, memberikan petunjuk krusial yang memungkinkan James Watson dan Francis Crick mengusulkan model heliks ganda DNA pada 1953. nformasi genetik yang berperan mengurai berbagai proses biologis.
Foto 51 menunjukkan struktur heliks DNA dan diambil di laboratorium King’s College London bersama mahasiswa PhD-nya, Raymond Gosling. Maurice Wilkins, rekan Franklin, membagikan Foto 51 kepada Watson dan Crick tanpa sepengetahuannya, tindakan yang dipandang sebagai pengabaian terhadap kontribusi Franklin. Penemuan ini berdampak besar pada bioteknologi dan ilmu kedokteran.
Isaac Newton (1643-1727)
Isaac Newton adalah seorang ilmuwan asal Inggris yang sangat berpengaruh dalam sejarah, dikenal sebagai matematikawan, fisikawan, dan astronom. Dengan semua kontribusinya, Newton disebut sebagai bapak fisika klasik. Karya terkenalnya yang terbit pada 1687, Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica, dianggap sebagai salah satu buku paling berpengaruh dalam sejarah sains.
Dalam karya tersebut, Newton merumuskan tiga hukum gerak yang menjelaskan hubungan antara gaya dan gerakan benda, serta hukum gravitasi universal yang menjelaskan bagaimana benda saling menarik satu sama lain. Selain itu, ia juga berkontribusi dalam bidang optika dengan mengembangkan teleskop refleksi pertama.
Nikola Tesla (1856-1943)
Nikola Tesla adalah insinyur dan penemu asal Serbia yang tenar atas pengembangannya terkait tenaga listrik. Ia dikenal sebagai pelopor dalam pengembangan sistem tenaga listrik AC (arus bolak-balik), dengan penemuan penting seperti motor induksi dan transformator yang menjadi dasar sistem kelistrikan modern.
Tesla juga berperan dalam pengembangan teknologi nirkabel dan komunikasi, dengan melakukan percobaan pada pengiriman energi nirkabel dan penggunaan awal sinar-X untuk pencitraan medis. Karyanya sempat terlupakan setelah kematiannya namun reputasinya kembali meningkat pada 1960-an. Kini nama “tesla” digunakan sebagai satuan SI untuk kekuatan medan magnet sebagai penghormatan atas perannya.
Mungkin di suatu tempat, ada anak muda yang duduk di meja belajarnya sambil mengingat nama-nama ilmuwan besar tersebut dan bermimpi suatu hari bisa meninggalkan jejak seperti mereka. ide-Ide mereka memberi harapan bagi para pemimpi yang terus mengejar inovasi dan pengetahuan. Dan dalam perjalanan panjang ini, obor pengetahuan terus diestafetkan.