Mengolah sampah merupakan hal yang perlu dilakukan oleh masyarakat untuk menghindari terjadinya bencana alam seperti banjir. Biasanya sampah dibagi menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik. Alangkah baiknya bahan sisaan ini harus dibuang secara terpisah di tempatnya masing-masing untuk menghindari adanya penumpukkan sampah, dan untuk mempermudah proses pengolahan kembali sampah yang masih layak pakai.
Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang lalai dalam membuang sampah. Kelalaian masyarakat ini bisa menyebabkan sampah berserakan di tempat yang tidak seharusnya. Jika terjadi adanya penumpukan sampah, maka daerah yang menjadi tempat penumpukan sampah tersebut akan banjir. Semakin banyak sampah yang tertumpuk, maka banjir akan semakin tinggi karena tidak adanya tempat penyerapan air akibat menumpuknya sampah.
Mengolah Sampah
Jika sampah dapat diolah dengan baik, maka ekosistem akan berjalan dengan baik juga. Hal-hal kecil yang bisa Anda lakukan untuk ikut berpartisipasi dalam melestarikan alam ialah dengan tidak membuang sampah sembarangan. Namun sebelum membuang sampah, Anda harus bisa membedakan berbagai macam sampah.
Baca Juga : 10 Keajaiban Wisata Indonesia Yang Mendunia
Jika Anda ingin membuang sampah-sampah seperti botol plastik, kaleng, logam, dan bahan-bahan yang sulit terurai, Anda bisa membuangnya ke tempat sampah anorganik. Namun jika Anda ingin membuang sampah-sampah seperti sayuran, buah, dan hal-hal lainnya yang mudah busuk, Anda bisa membuangnya ke tempat sampah organik. Setelah dibuang, Anda masih bisa untuk mengolah sampah-sampah itu kembali. Berikut cara mengolah sampah organik dan anorganik.
1. Lakukan Pemisahan Jenis Sampah Terlebih Dahulu
Anda bisa memisahkan antara sampah organik dan anorganik terlebih dahulu di dua tempat yang berbeda. Jangan lupa, setelah Anda memisahkan kedua jenis sampah tersebut Anda juga perlu memisahkan sampah kering dan sampah basah. Tujuannya agar saat proses pengolahan, sampah kering tidak akan terganggu dengan sampah basah.
2. Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos
Merubah sampah organik menjadi pupuk kompos merupakan salah satu cara yang bisa Anda lakukan dirumah. Pupuk kompos bisa Anda gunakan untuk berkebun, dan metode ini cukup ramah lingkungan.
Anda hanya perlu untuk menyiapkan composter, yaitu sebuah alat pengolahan sampah rumah tangga yang terbuat dari tong bekas. Letakkan sampah organik kering ke dalam tong yang sudah disediakan, kemudian berikan sedikit tanah di dalamnya. Jika anda memiliki composter yang memiliki volume sebesar 20 liter, maka Anda hanya perlu memasukkan satu genggam tanah saja.
Setelah sampah organik dan tanah disatukan, Anda bisa mengaduknya secara rutin tiga sampai empat hari sehari. Jangan lupa untuk membuka tutup composter agar masuknya sirkulasi udara yang mempercepat proses pembuatan kompos ini.
3. Melakukan 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace)
Sampah anorganik merupakan sampah yang cukup sulit untuk terurai, seperti sampah-sampah plastik, kaleng, logam, dll. Jenis pengolahan sampah ini biasanya dimulai dengan reduce, yaitu Anda mulai untuk mengurangi pemakaian limbah. Kemudian dilanjutkan dengan proses reuse, di mana Anda menggunakan barang-barang yang bisa Anda pakai kembali seperti kaleng untuk tempat tumbuhan, kemudian botol minum plastik sebagai vas bunga, dll.
Baca Juga : 7 Makanan Ini Dipercaya Menjaga Kesehatan Ginjal
Jika Anda telah berhasil menlakukan cara reuse, maka Anda dapat melanjutkannya dengan recycle, yaitu dengan mendaur ulang sampah yang telah dipakai dan menjualnya dengan nilai jual rendah. Terakhir, Anda hanya perlu melakukan replace. Anda bisa mulai menggunakan barang-barang sekali pakai untuk mengurangi sampah. Seperti mengganti wadah minum Anda dari botol plastik menjadi botol kaca yang bisa Anda pakai berulang kali. Atau juga bisa mengganti penggunaan kantong plastik menjadi tas kain untuk wadah berbelanja.
Masih ada banyak cara untuk mengolah sampah organik dan anorganik. Namun Anda bisa memulainya sedikit demi sedikit terlebih dahulu agar bisa terbiasa dengan pengolahan sampah. Artikel lainnya lihat di Pangansari.