Matoa, buah ini disebut memiliki cita rasa yang unik serta manfaat yang membuatnya menjadi salah satu makanan berkhasiat di dunia kuliner. Jauh di dalam hutan rimbun di Indonesia, nikmat yang tersembunyi di daerah tropis yang masih asing di telinga para penggemar kuliner. Buah ini berbentuk kecil, bulat atau lonjong, dan sedikit menyerupai ukuran telur puyuh. Kulitnya yang halus berwarna kuning kehijauan saat masih mentah, namun berubah menjadi warna cokelat kemerahan yang memikat saat matang, menambahkan sentuhan penampilannya. Daging buahnya yang lezat menyatu dengan bijinya, diselimuti oleh selaput putih halus.
Yang membuat buah tropis ini berbeda adalah keseimbangan perpaduan rasa manis dan asamnya. Atribut ini menjadikannya bahan kuliner serbaguna, ideal untuk menonjolkan profil rasa makanan penutup dan minuman. Rasa buahnya yang lezat dapat dinikmati secara langsung atau dikombinasikan ke dalam hidangan untuk menggoyang lidah Anda. Aroma dan rasa unik matoa juga dapat melengkapi makanan gurih seperti sambal dan ayam. Saat buahnya matang, daging buahnya yang lezat dapat dinikmati dengan membuang bijinya. Tanaman endemik hutan hijau Indonesia ini memiliki beragam jenis, termasuk kelapa matoa dan matoa papeda.
Manfaat Buah Matoa Bagi Tubuh
Matoa banyak ditanam di daerah tropis dengan curah hujan tinggi. Pohon matoa dapat tumbuh mencapai ketinggian 12-50 meter dan berbunga setahun sekali antara bulan Juli dan Oktober. Melansir informasi dari Dinas Pertanian, buah asli Indonesia yang disebut matoa ini dikenal karena manfaat kesehatannya yang lebih dari sekadar rasanya yang lezat. Matoa telah diteliti secara ekstensif untuk berbagai khasiat obatnya. Yang paling terkenal adalah kemampuannya untuk memerangi HIV.
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa ekstrak etanol dari daun matoa mengandung senyawa proantosianidin yang mampu menghambat perkembangan virus HIV-1. Senyawa ini telah menunjukkan konsentrasi larutan yang menunjukkan potensinya dalam mengurangi sintesis materi genetik virus HIV. Namun begitu, efektivitas matoa terhadap virus ini masih membutuhkan kajian lebih lanjut.
Selain itu, senyawa flavonoid dalam matoa diketahui dapat memperlambat proses pembentukan glukosa pada penderita diabetes sehingga mengurangi risiko komplikasi yang terkait dengan diabetes. Senyawa tanin yang ada di dalam buah ini juga meningkatkan proses glikogenesis, yang membantu mencegah penumpukan glukosa di dalam aliran darah. Selain itu, senyawa saponin dalam matoa membantu mengatur kadar glukosa dengan meningkatkan kadar insulin.
Kandungan Buah Matoa
Sifat antioksidan matoa, terutama berasal dari kandungan Vitamin C yang tinggi, bekerja untuk melawan pembentukan radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker. Ini merupakan efek dari senyawa antikanker pada daun matoa. Matoa juga dikenal karena efek pencegahannya terhadap penyakit jantung koroner, hipertensi, kolestrol tinggi, dan radang usus disertai diare berdarah. Selain itu, sifat antimikroba, antijamur, dan analgesiknya membuatnya menjadi buah yang serbaguna dan tak ternilai harganya. Sifat antibakteri matoa juga mampu menghalangi masuknya bakteri dan virus berbahaya. Buah matoa telah terbukti dalam sebuah penelitian dapat mencegah penyebaran kuman yang dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan dan saluran kemih.
Untuk menjaga tubuh Anda tetap prima, sebaiknya Anda mengonsumsi buah matoa dalam jumlah sedang, tidak lebih dari sekali seminggu. Buah ini tidak hanya membuat Anda lebih kuat, tapi juga membuat Anda lebih sehat dengan meningkatkan asupan nutrisi penting.
Ingatlah bahwa moderasi adalah kuncinya, karena potensi risiko terhadap kesehatan seseorang jika jumlah konsumsi terlalu banyak. Meskipun matoa memiliki banyak manfaat kesehatan, konsumsi yang berlebihan dapat memiliki efek samping, terutama pada orang yang memiliki kondisi medis tertentu atau sedang dalam pengobatan.